Sabtu, 23 Oktober 2010

gulma sejenis eceng gondok

MARTAPURA, SELASA - Sejumlah petani padi sawah irigasi Desa Taman Agung Kecamatan Buay Madang Kabupaten OKU Timur dibuat pusing tujuh keliling. Areal sawah mereka penuh ditumbuhi gulma sejenis eceng gondok dan agar dapat menanam bibit padi petani terpaksa membersihkan gulma itu terlebih dahulu.

"Warga sini menamakan gulma itu apung-apung sebab tumbuhnya dengan cara mengapung, malah ada juga yang tumbuh di lahan kering," ungkap Arso (35)  petani setempat, Selasa (21/4).

Menurutnya, penyebaran gulma ini sangat cepat dan tergolong unik yakni berawal dari lima tahun silam ada seorang warga sekitar yang sengaja membawa bibit gulma itu sebanyak satu tangkai yang ditempatkannya dikolam ikan. Gulma yang rencananya menjadi hiasan air kolam itu justru perkembang biaknnya sulit dikendalikan yang akhirnya menyebar hingga sampai ke lahan persawahan warga sekitar.

"Apung-apung ini sudah pernah dimusnahkan dengan cara disemprot, namun tidak juga mempan. Daunnya saja yang layu bagian akar tetap hidup dan kembali ada tunas baru," tambahnya.

Karena sulit dimusnahkan itulah akhirnya warga lebih memilih mengumpulkan gulma itu dan menyingkirkannya di luar areal sawah. Terutama jika sudah masuk musim tanam baru dengan menggunakan peralatan seadanya seperti karung bekas hingga tudung saji.

"Selain sulit dimusnahkan gulma ini daunnya juga dapat menyebabkan gatal-gatal," tegasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan warga lainnya yang tetap mengharapkan ada perhatian dari Pemerintah setempat untuk mengatasi gulma sejenis eceng gondok tersebut.

"Tolonglah jika pemerintah dapat mengatasi agar gula ini tidak meluas lagi. Sebab petani sekitar sini sering terlambat tanam karena harus menyingkirkannya terlebih dahulu di luar sawah sebelum menanam benih," katanya.

re

cerita indah bukan hany dalam kebahagian,,,
namun cerita indah adalah cerita yang didalamnya terdapan senang dan duka